Wednesday, March 27, 2013

Makalah Ilmu Budaya Dasar



MAKALAH  ILMU BUDAYA DASAR :
Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh KETAHANAN Budaya Bangsa


NAMA           : Octaviana
NPM               : 5A412139
KELAS          : 1IA02 ( MHS Tranfer)
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau. Struktur negara yang terpisah-pisah atas pulau-pulau tersebut, membuat Indonesia memiliki karakteristik sendiri-sendiri dalam setiap pulaunya misalnya dari segi bahasa, makanan, adat istiadat, pakaian daerah, tarian dan lagu, dan sebagainya. Semua unsur tersebut membentuk suatu kebudayaan yang beragam dari Sabang sampai Merauke, istilah daerah yang disebut-sebut sebagai jangakauan Indonesia. Kebudayaan-kebudayaan tersebutlah yang membentuk indentitas suatu bangsa, karena itu Indonesia dikenal dengan negara mutikultur.
Dalam pengertian yang paling umum, kebudayaan merupakan seluruh cara hidup sesuatu masyarakat atau seluruh aspek pemikiran dan tingkah laku manusia yang diwarisi dari satu generasi ke generasi yang lain melalui proses pembelajaran. Tetapi dalam pertuturan sehari-hari, kebanyakan dari kita membuat pengertian kebudayaan atau mengaitkan dengan fenomena-fenomena seperti bentuk tarian dan musik, makanan, pakaian atau secara umum kesenian. Ini adalah pengertian sempit. Hampir bisa dipastikan sebagian besar orang mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”, meskipun sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian hanyalah bagian dari kebudayaan.  Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya.
Dari perspektif sosiologi kebudayaan membawa pengertian segala hasil dan idea yang dipelajari oleh ahli-ahli dalam sebuah masyarakat. Ini termasuk kepercayaan, nilai-nilai politik, adat istiadat, undang-undang, moral, institusi sosial, seni lukis, bahasa dan bahan-bahan material. Edward B.Taylor telah memberi satu pengertian yang klasik mengenai konsep kebudayaan.
“..kebudayaan merupakan satu keseluruhan yang kompleks yang mengandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, undang-undang, adat dan lain-lain, serta kebiasaan yang diperolehi oleh manusia sebagai anggota masyarakat.”
Studi kasus bangsa Indonesia misalnya, selama ini ia sedang berusaha memelihara eksistensi dan kesatuan bangsa untuk tidak kehilangan jatidiri dan harga diri. Eksistensi dan kesatuan bangsa ini akan terjaga dengan baik jika  pengembangan budaya memperkokoh kesadaran diri dan jatidiri kita sebagai bangsa yang kompak. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan nasional perlu bertitik-tolak dari usaha pengembangan kebudayaan lokal yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”.  Nilai tambah kultural pada dasarnya juga memuat makna nilai-tambah kemartabatan, nilai-tambah kebanggaan, nilai-tambah jatidiri dan nilai-tambah akal-budi serta budi pekerti. Hal ini erat kaitannya dengan apa yang dicita-citakan oleh kemerdekaan bangsa ini, yaitu cita-cita untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”. 

 
2.Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. sebagai syarat saya dalam menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
2. sebagai bahan pelajaran saya dan para pembaca sekalian mengetahui akan peran budaya daerah yang perlu kita tingkatkan sebagai ketahanan kebudayaan bangsa kita Indonesia
3. memberikan kepada saya akan mempelajari hal-hal baru dalam menyusun sebuah makalah,
4. memberi pelajaran bagi saya mau peduli dan kritis mempelajari kebudayaan di lingkungan masyarakat sekitar kita, sebagai bahan dalam saya berkomunikasi serta berinteraksi antar masyarakat di lingkungan saya.
Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalisasi peran mahasiswa dan lembaga kebudayaan dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
3. Sasaran
Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para kaum muda untuk tetap mau melestarikan kebudayaan bangsa kita ini. Yang merupakan kekayaan sekaligus merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri. Serta untuk mengajak masyarakat agar tetap mencegah dari pada terkikisnya budaya bangsa ini oleh kebudayaan-kebudayaan yang kerap meimbulkan masalah-masalah sosial.
Makalah ini sebenarnya saya buat untuk generasi – generasi muda baik di lingkungan Universitas Gunadarma, maupun generasi – generasi muda yang berada di luar lingkungan Universitas Gunadarma. Tetapi saya siapkan makalah ini dengan bahasa yang lebih mudah, sehingga walaupun ia masih dalam usia muda (bukan pemuda). Sehingga anak – anak Indonesia dari usia dini sudah mencintai, melindungi serta melestarikan kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia. Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para kaum muda
untuk tetap mau melestarikan kebudayaan bangsa kita ini. Yang merupakan kekayaan sekaligus merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri. Serta untuk mengajak masyarakat agar tetap mencegah dari pada terkikisnya budaya bangsa ini oleh kebudayaan-kebudayaan yang kerap meimbulkan masalah-masalah social.

BAB II
PERMASALAHAN
                        Analisis permasalahan peran budaya daerah memperkokoh ketahanan budaya nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.   Kekuatan (Strength)
a.  Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa. Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa. Ini dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni, pertemuan seni dan budaya tradisi dan modern masing-masing mampu memberikan kekuatan tersendiri
2.   Kelemahan (Weakness)
a. Kurangnya kesadaran masayarakat untuk melestarikan budaya daerah masing-masing, sehingga banyak budaya daerah yang tidak dikenal oleh masyarakatnya daerahnya sendiri.
b. Kurangnya minat untuk mempelajari atau mengenal budaya daerah masyarakat.
c. Adanya pengaruh dari budaya asing yang lebih diterima oleh masyarakat dibandingkan budayanya sendiri
d. Seringnya terjadi perpecahan antarsuku karena kurangnya komunikasi antarbudaya.
e. Adanya budaya yang mengikat yang membawa dampak kurang bagus bagi masyarakat yang tidak menganutnya
3.     Peluang (Opportunity)
a. Menjadi negara yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing sehingga menambah devisa negara.
b. Dapat mengembangkan hasil-hasil kerajinan tangan yang dimiliki oleh tiap daerah
c. Kebudayaan dijadikan salah satu pemersatu rakyat Indonesia
d. Adanya peluang meninggikan martabat bangsa karena kita dianggap memiliki identitas sebagai bangsa yang berbudaya.
.
4.Tantangan/Hambatan (Threats)
a.  Tantangan Sistem Global Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini, mau tidak mau kita harus dihadapkan dengan system global. Dalam hal ini, sebagai bangsa yang mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa, seharusnya kita juga mempersiapkan diri ‘bersaing’ dalam membina persahabatan antar bangsa, khususnya dalam bidang kebudayaan.
Lingkungan seni dan budaya Daerah telah mengalami peningkatan perubahan oleh kenyataan globalisasi, hal ini merupakan dampak dari semakin cepatnya perkembangan lintas batas dari pekerja seni budaya, ide-ide budaya dan produktivitas. Globalisasi memberikan tantangan dan terbuka untuk setiap kemungkinan baru. Ini bisa menguatkan budaya local atau memfasilitasi interaksi kreatif antara sumberdaya seni dan budaya local dengan dunia. Mau tidak mau, hal ini telah menjadi bagian dari produk globalisasi dengan segala kontradiksinya.
Dalam 15 tahun terakhir telah menandakan pendewasaan dan pengakuan sumber daya seni dan budaya masyarakat Daerah, yang didalamnya seni budaya memainkan peran penting sebagai tawaran solusi perubahan cara pandang terhadap masyarakat Daerah dengan peluang dan tantangan dari kompleksitas masyarakat Daerah sendiri; yang menempatkan seni dan budaya sebagai representasi Daerah terhadap dirinya sendiri dan kepada dunia. Tentu saja dengan catatan bahwa penguatan seni dan budaya dikemudikan oleh pengakuan terhadap nilai keragaman budaya. Peran yang kritis untuk dimainkan oleh praktisi seni budaya yang secara cultural berbeda dalam praktek revitalisasi. Tugas kita disini adalah memastikan bahwa pengenalan ini diubah secara efektif kedalam produk seni dan budaya.
b.  Terobosan pemerintah daerah dalam pembelanjaan program-program jangka panjangnya mengindikasikan bahwa kompetisi telah meningkat untuk dana terbatas. Dan kelompok yang trampil dalam menyambut peluang prioritas sekarang akan lebih sukses dibanding kelompok baru yang belum bisa bekerja pada sistem ini. Simpang siurnya kebijakan yang dibuat juga mempengaruhi komitmen yang akan dan telah dibuat..Selagi pemerintah menekankan kesanggupannya untuk mendukung perkembangan seni budaya, investasi yang ada sering tidak sesuai kebutuhan yang diperlukan. Ini pertanyaan menyangkut keselarasan antara statemen pemerintah dan bantuan pemerintah. Keselarasan ini akan menghasilkan konsekwensi penting bagi kemampuan dan kapasitas organisasi kecil untuk mencapai tujuan artistik mereka.
c.   Perkembangan industri budaya (ekonomi kreatif) dewasa ini, sector kebudayaan menjadi ‘komoditi’ dalam dunia industri. Terkait dengan hal ini selain melestarikan kebudayaan Indonesia secara dinamis, juga membutuhkan seniman-seniman yang kreatif dan inovatif. Tetapi kreatifitas itu sendiri perlu rambu-rambu untuk melindungi karya-karya seni proses kreatif tersebut. Dalam kesertaan kita dalam sistem global tersebut maka perlu meratifikasi berbagai perangkat perundang-undangan yang sifatnya melindungi karya-karya kreatif tersebut. Keikut sertaan Indonesia dalam berbagai organisasi internasional yang terkait dengan sistem global tersebut, misalnya WTO, WIPO, TRIPs, penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) dengan berbagai negara serta ratifikasi undang-undang yang terkait dengan kebudayaan (sebenarnya sifatnya lebih ke arah individualistik, monoplistik dan kapitilistik) harus benar-benar mempertimbangkan kepentingan kebudayaan Indonesia. Oleh sebab itu ke depan harus melakukan penguatan kebudayaan lokal dengan memberikan pemahaman seni dalam konteks industri (nasional dan internasional) serta mengembangkan gerakan kebudayaan lokal yang mandiri dan sinambung. Kemungkinan-kemungkinan adanya kolaborasi kebudayaan antar negara juga harus disikapi dari sisi tantangan dan peluang yang menguntungkan dari berbagai aspek.
d.    Bangsa Indonesia mestinya dapat menjadikan rasa patriotisme/nasionalisme sebagai semangat terhadap pembangunan bangsa dalam semua aspek kehidupan, mulai dari semangat pendidikan, semangat pengembangan ekonomi nasional, semangat pengembangan teknologi dan sebagainya sehingga semangat nasionalisme ini menjadi dasar semua nafas dan gerak masyarakat Indonesia tidak ada yang menyimpang dari semangat nasionalisme Indonesia. Serta tidak dipengaruhi oleh westernisasi dan lainnya.
.
BAB III 
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
  • Adapun kesimpulan dan saran menurut penulis mengenai hal ini adalah:
  • Sebaiknya menjadikan kebudayaan-kebudayaan lokal yang dianut menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya semacam way of life.
  • Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan sosialisasi kepada warga Indonesia mengenai pengetahuan kebudayaan itu sendiri melalui media massa, lembaga pendidikan seperti sekolah, dan institusi-institusi laiinya yang dapat terusmembangkitkan, melestarikan, serta mengembangkan budaya itu sendiri seperti sanggar-sanggar.
  • Dalam pengembangannya, sebaiknya pemerintah Indonesia melakukan program-program yang memajukan budaya-budaya lokal seperti ‘Visit Indonesia’ yang didukung dengan upaya komunikasi dan promosi dengan baik, komprehensif (menyeluruh), kontinyu, dan menarik di media-media lokal maupun internasional.
2. Rekomendasi
  • Masyarakat harus lebih mencintai budayanya sendiri agar tidak  diakui oleh bangsa lain.
  • Masuknya budaya asing harus dapat disaring agar tidak merusak kebudayaan daerah itu sendiri.
  • Pemerintah harus lebih aktif dalam menjaga kebudayaan yang kita punya.
  • Adanya program bantuan dari pemerintah untuk pelestarian budaya daerah.
.
referensi

0 comments:

Post a Comment